INFO UNIVERSITAS

Aceh
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
Politeknik Negeri Lhokseumawe, Lhokseumawe
Universitas Samudra, Langsa
Universitas Teuku Umar, Meulaboh
Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara (USU), Medan
Universitas Negeri Medan, Medan
Politeknik Negeri Medan, Medan
Politeknik Negeri Media Kreatif, Medan
Sumatera Barat
Universitas Andalas, Padang
Universitas Negeri Padang, Padang
Politeknik Negeri Padang, Padang
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Payakumbuh
Sekolah Tinggi Seni Indonesia Padang Panjang (STSI), Padang Panjang
Riau
Universitas Riau (UNRI atau UR), Pekanbaru
Kepulauan Riau
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang
Politeknik Negeri Batam, Batam
Jambi
Universitas Jambi, Jambi
Bengkulu
Universitas Bengkulu, Bengkulu
Sumatera Selatan
Universitas Sriwijaya, Palembang
Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang
Akademi Komunitas Negeri Prabumulih, Prabumulih
Lampung
Universitas Lampung, Bandar Lampung
Institut Teknologi Sumatera, Bandar Lampung
Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung
Sekolah Tinggi Olahraga Metro, Kota Metro
Bangka Belitung
Universitas Bangka Belitung, Bangka Belitung
Politeknik Manufaktur Negeri, Bangka Belitung
Banten
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang dan Cilegon
Universitas Pendidikan Indonesia, Serang
Jakarta
Universitas Indonesia (UI)
Universitas Negeri Jakarta
Universitas Terbuka (UT)
Politeknik Negeri Jakarta
Politeknik Negeri Media Kreatif
Jawa Barat
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Bandung
Universitas Indonesia (UI), Depok
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Tasikmalaya, Sumedang, dan Purwakarta
Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung
Universitas Siliwangi (UNSIL), Tasikmalaya
Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor
Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung
Politeknik Negeri Bandung, Bandung
Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung, Bandung
Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT), Bandung
Jawa Tengah
Universitas Diponegoro, Semarang (UNDIP)
Universitas Negeri Semarang, Semarang (UNNES)
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto (UNSOED)
Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret, Surakarta (UNS)
Universitas Negeri Tidar, Magelang (Untidar)
Politeknik Negeri Semarang, Semarang (Polines)
Politeknik Maritim Negeri Indonesia, Semarang
Institut Seni Indonesia Surakarta, Surakarta (ISI Solo, dahulu STSI)
Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada (UGM)
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI)
Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta (ATK)
Jawa Timur
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya
Universitas Airlangga (Unair), Surabaya
Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Surabaya
Universitas Brawijaya (UB), Malang
Universitas Negeri Malang (UM), Malang
Universitas Jember (UNEJ), Jember
Universitas Trunojoyo, Bangkalan
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Surabaya
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Surabaya
Politeknik Negeri Malang (POLINEMA), Malang
Politeknik Negeri Jember (POLIJE), Jember
Politeknik Negeri Madiun (PNM), Madiun
Politeknik Negeri Madura (POLTERA), Sampang
Politeknik Negeri Banyuwangi, Banyuwangi
Akademi Komunitas Negeri Pacitan, Pacitan
Akademi Komunitas Negeri Ponorogo, Ponorogo
Akademi Komunitas Negeri Lamongan, Lamongan
Akademi Komunitas Negeri Sumenep, Sumenep
Akademi Komunitas Negeri Bojonegoro, Bojonegoro
Bali
Universitas Udayana (Unud), Denpasar
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Politeknik Negeri Bali, Kuta-Badung
Politeknik Negeri Tanah Lot
Institut Seni Indonesia Denpasar, Denpasar
Nusa Tenggara Barat
Universitas Mataram, Mataram
Akademi Komunitas Negeri Mataram, Mataram
Nusa Tenggara Timur
Universitas Nusa Cendana, Kupang
Politeknik Negeri Kupang, Kupang
Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Kupang
Akademi Komunitas Negeri Teknologi Garam Nagekeo, Nagekeo
Kalimantan Barat
Universitas Tanjungpura, Pontianak
Politeknik Negeri Pontianak, Pontianak
Politeknik Negeri Sambas, Sambas
Politeknik Negeri Ketapang, Ketapang
Kalimantan Tengah
Universitas Palangka Raya, Palangka Raya
Kalimantan Selatan
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
Politeknik Negeri Banjarmasin, Banjarmasin
Kalimantan Timur
Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan
Politeknik Negeri Samarinda, Samarinda
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Samarinda
Politeknik Negeri Balikpapan, Balikpapan
Universitas Borneo Tarakan, Tarakan
Universitas Mulawarman, Samarinda
Kalimantan Utara
Universitas Borneo Tarakan, Tarakan
Sulawesi Barat
Universitas Negeri Sulawesi Barat, Majene
Sulawesi Utara
Universitas Sam Ratulangi, Manado
Universitas Negeri Manado, Manado
Politeknik Negeri Manado, Manado
Politeknik Negeri Nusa Utara, Tahuna
Gorontalo
Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo
Sulawesi Tengah
Universitas Tadulako, Palu
Sulawesi Selatan
Universitas Negeri Makassar (UNM), Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Bone
Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, Pangkajene Kepulauan
Politeknik Negeri Makassar, Makassar
Politeknik Negeri Media Kreatif, Makassar
Sulawesi Tenggara
Universitas Haluoleo, Kendari
Universitas 19 November, Kolaka
Maluku dan Papua
Maluku
Universitas Pattimura, Ambon
STAKPN Ambon, Ambon
Politeknik Negeri Ambon, Ambon
Politeknik Perikanan Negeri Tual, Tual
Maluku Utara
Universitas Khairun, Ternate
Papua
Universitas Cendrawasih (Uncen), Jayapura
Universitas Musamus Merauke, Merauke
Papua Barat
Universitas Negeri Papua, Manokwari

sumber : wikipedia.com / google.com
Read Comments

MACAM MINAT DALAM KARIR

Kualifikasi minat karir berikut ini dibuat berdasarkan teori Vocational Personality dari John Holland (1985). Teori ini merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk membuat profil karir seseorang. Dengan teori ini juga, Konsultankarir.com mengembangkan sebuah tes psikometri untuk mengetahui orientasi minat (interest) seseorang dalam berkarir, Inventori Profil Karir TM
Menurut teori ini, terdapat enam tipe kepribadian vocational, dari ke-enam tipe ini, seseorang dapat memiliki profil pilihan karir yang unik sesuai dengan minat dan kepribadiannya.  Di bawah ini dijelaskan rincian setiap tipe berikut definisinya.
1.      Realistic
Individu dengan minat realistic menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang bersifat praktis, cepat menangkap masalah dan mencari solusinya.  Mereka menikmati bekerja dengan tanaman, hewan, dan material-material lain yang terlihat, seperti kayu, mesin, alat, dll.  Mereka juga menyukai kegitan luar ruang.  Seringkali individu dengan minat realistic tidak menyukai pekerjaan yang terutama melibatkan paper-work atau pekerjaan yang banyak berhubungan dengan orang lain.
2.      Investigative
Individu dengan minat investigative menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang lebih banyak membutuhkan pemikiran mendalam, mereka juga menyukai bekerja dengan ide dan kekuatan berpikir daripada melakukan aktivitas kerja fisik.  Tipe ini menikmati mencari fakta-fakta dan menganalisis masalah secara internal (aktivitas mental) daripada melakukan aktivitas mem-persuasi atau mengarahkan orang lain.
3.      Artistic
Individu dengan minat artistic menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang berhubungan dengan sisi artistik dari sesuatu hal/benda/obyek, seperti bentuk, desain, dan pola-pola.  Mereka menyukai mengekspresikan diri dalam pekerjaan mereka.  Tipe ini lebih suka mengatur dan menyusun pola kerja mereka sendiri tanpa mengikuti seperangkat aturan yang baku.
4.      Social
Individu dengan minat social menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang berhubungan dengan individu lainnya.  Mereka senang membantu dan memajukan orang lain. Selain juga, giat berupaya agar orang tersebut mau mengembangkan diri.  Mereka lebih suka berkomunikasi dengan orang lain daripada bekerja dengan obyek, mesin, atau data.  Mereka suka mengajar, memberikan saran, membantu, atau dengan kata lain memberikan pelayanan pada orang lain.
5.      Enterprising
Individu dengan minat enterprising menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang bersifat memulai sesuatu atau membangun dari awal (start-up), termasuk juga melaksanakan proyek. Tipe ini menyenangi hal-hal yang ‘berbahaya’, terutama dalam bisnis.  Disamping itu, mereka juga suka meyakinkan dan memimpin orang lain dan senang membuat keputusan.  Mereka menyukai mengambil resiko untuk mendapatkan keuntungan. Tipe ini lebih menyukai segera mengambil tindakan daripada berpikir mendalam.
6.      Conventional
Individu dengan minat conventional menyukai aktivitas-aktivitas kerja dengan aturan main yang jelas.  Mereka menyukai prosedur dan standar, dan tidak bermasalah dengan rutinitas.  Tipe ini lebih suka bekerja dengan data dan detail daripada bermain dengan ide.  Mereka juga lebih menyenangi pekerjaan dengan standar yang tinggi dibandingkan harus membuat pertimbangan oleh diri mereka sendiri.  Individu dengan tipe ini menyukai pekerjaan dimana garis wewenang telah ditetapkan dengan jelas.
Berdasarkan enam tipe di atas,  setiap orang dapat dideskripsikan dengan satu atau gabungan dari enam tipe tersebut, yang seringkali disingkat dengan RIASEC (huruf pertama setiap tipe).   Teori ini juga mengemukakan bahwa ada enam tipe lingkungan kerja yang berkaitan dengan tipe di atas - dan setiap individu perlu menemukan tempat kerja yang sesuai dengan tipe profilnya (berdasarkan 6 tipe di atas).  Semakin baik tingkat kecocokan antara tempat kerja dan gambaran minat kerjanya, semakin meningkat kepuasan orang tersebut dengan pekerjaannya.
Penting untuk diketahui bahwa gambaran minat seseorang biasanya merupakan gabungan dari 6 tipe di atas. Holland menemukan bahwa hampir sebagian besar orang memiliki minat pada beberapa area di atas, namun demikian biasanya individu memiliki minat yang lebih kuat pada sebuah area (tipe) dibandingkan area-area yang lain.  Dengan demikian, dimungkinkan untuk seseorang memiliki area minat utama dan minat kedua. 
Teori Holland juga menyatakan bahwa area RIASEC berbentuk hexagonal didasarkan pada kesamaan antara tipe yang satu dengan yang lain.  Sebagaimana ditunjukkan pada figur di bawah ini.
http://konsultankarir.com/wp-content/uploads/2008/11/konsultankarir-career-profesi-holland-300x210.jpg
Menurut Holland, area minat yang berdekatan pada figur di atas menunjukkan area yang paling sama antara satu dengan lainnya (contoh, Artistic dengan Investigative dan Social).  Area minat yang berseberangan satu dengan lainnya (contoh, Investigative dengan Enterprising) menunjukkan area yang paling tidak sama satu dengan lainnya.  Area minat yang merupakan pengganti/alternate di sisi yang sama (contoh Realistic dengan Enterprising atau Investigate dengan Social) memiliki sebuah hubungan intermediate/kelanjutan di area tersebut.  
Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki minat Artistic yang kuat akan sangat cocok bila berada dalam lingkup pekerjaan yang juga bersifat artistic (contohnya pelukis, penari, atau aktor) dibandingkan pada lingkup pekerjaan yang bersifat conventional (contohnya, pustakawan atau administrator). Dengan demikian, tingkat kepuasan kerjanya menjadi lebih tinggi dibandingkan bila, ia memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan yang sifatnya conventional.
Di sisi lain, dimungkinkan juga seseorang memiliki minat Artistic dan Social yang sama kuat, sehingga sifat pekerjaan yang dapat dipilih menjadi lebih spesifik lagi (contohnya, desainer rumah mode).
Berdasarkan teori ini, Konsultankarir.com memberikan contoh daftar profesi pada 6 area utama dari teori ini sebagaimana dijelaskan di bawah ini. 
Contoh Profesi/Pekerjaan untuk tipe Realistic:
Pakar komputer, ahli mesin, petani modern, pilot, militer, ahli listrik, montir profesional, atlet profesional, dan pekerjaan lain yang sejenis.
 Contoh Profesi/Pekerjaan untuk tipe Investigative:
Fisikawan, biolog, kimiawan, matematikawan, antropolog, analis program, evaluator, peneliti, penulis, konsultan, dan pekerjaan lain yang sejenis.
Contoh Profesi/Pekerjaan untuk tipe Artistic:
Aktor/aktris, pekerja film/TV,musikus, kartunis, pencipta lagu, penyair, penari dan pekerjaan lain yang sejenis.
Contoh Profesi/Pekerjaan untuk tipe Social:
Guru/dosen, pekerja sosial, public relation, konselor, misionaris, psikolog, dokter, terapis, dokter, dan pekerjaan lain yang sejenis
Contoh Profesi/Pekerjaan untuk tipe Enterprising:
Pengusaha, pimpinan eksekutif perusahaan, pedagang, dan pekerjaan lain yang sejenis.
Contoh Profesi/Pekerjaan untuk tipe Conventional:
Pegawai kantor, statistika, pustakawan, arsiparis, manajer di perusahaan, administrator, dan pekerjaan lain yang sejenis.
Contoh profesi/pekerjaan di atas hanyalah gambaran ringkas dari pekerjaan yang dapat Anda pilih sesuai minat karir Anda.  Jika Anda tertarik untuk mendapatkan gambaran lebih rinci mengenai profil karir Anda, silahkan mengisi inventori yang ada pada homepage konsultankarir dengan judul assessment karir atau Anda dapat menghubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. 

Bagi Anda yang tertarik dengan Teori Vocational Personality John Holland, dianjurkan untuk membaca Making Vocational Choices:  A Theory of Vocational Personalities and Work Environments (Holland, J.L., 1997).

sumber : Anonim  (2011) Minat Karir (http://konsultankarir.com/minat-karir/ Diakses pada 18 Oktober 2011, Jam 13:35)
Read Comments

PENGHADANG DALAM BERKARIR

Kesuksesan tidak bisa diraih hanya dengan duduk manis semata. Ada banyak hal yang harus dilakukan. Termasuk meninggalkan tabiat buruk dalam diri kita, tabiat buruk itu bisa menjadi penghalang kita mencapai kesuksesan dalam berkarir. Tabiat buruk yang harus kita tinggalkan antara lain :
1.      Sok jago.
Dalam dunia pekerjaan apalagi jika kita adalah orang yang baru maka kita harus bisa rendah hati, kita jangan merasa bahwa hanya kita yang paling bisa segalanya.
2.      Gila pujian.
Dipuji adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang, tetapi kita jangan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pujian dari orang lain, Tetapi sebaliknya kita harus menunjukkan pada orang bahwa kita mempunyai nilai yang lebih dan biarkan orang itu yang melihat sendiri kelebihan kita itu.
3.      Malas.
Jika malas ini kita pelihara maka akan menimbulkan pekerjaan yang seharusnya kita selesaikan akan terbengkalai.
4.      Tidak disiplin.
Ketidakdisiplinan akan menganggu cepatnya terselesaikan pekerjaan.
5.      Tidak mempunyai komitmen.
Jika kita tidak mempunyai komitmen dalam melakukan sesuatu maka kita tidak akan mampu melakukannya dan apa yang kita lakukan akan sia-sia
6.      Motivasi kecil.
Motivasi sangat dibutuhkan untuk terus memberikan semangat pada kita dalam melakukan sesuatu.
7.      Salah pergaulan.
Jika dalam bergaul kita tidak selektif maka kita akan mendapat teman yang asal-asalan.
8.      Sombong
Jika kita terlalu asyik dengan kesombongan kita maka pesaing akan dengan mudah untuk menyingkirkan kita.
9.      Frustasi.

Jika kita mengalami kegagalan jangan lah kita terus putus asa dan frustasi dengan hal itu karena akan menghambat kesuksesan yang telah menanti.

sumber : Sulisya,Krisna dkk.2003.Materi Bimbingan dan Konseling.Bandung:Paramita
Read Comments

APA CITA CITAMU

INI ADALAH SALAH SATU VIDEO YANG HARUS ADIK-ADIK TONTON AGAR MENJADI SALAH SATU MOTIVATOR DALAM DIRI KALIAN AGAR MENCAPAI CITA-CITA YANG KALIAN IMPIKAN !! SELAMAT MENYAKSIKAN !

sumber : koleksi pribadi
Read Comments

SUKSES KARIR MELALUI HOBI

Macam-macam hobi :
·         Menyanyi dan bermain musik

·         Memasak
·         Melukis dan memahat
·         Menulis
·         Membaca
·         Travelling
·         Menari
·         olahraga
·         Dll
Manfaat hobi :
1.      Mengisi waktu luang
2.      Mengembangkan ketrampilan
3.      Menyalurkan bakat yang dimiliki
4.      Dll
Di era globalisasi ini, semua potensi harus dikembangkan. Teknologi dan gaya hidup semakin beragam, sehingga dibutuhkan profesi baru. Seringkali hobi dapat membantu dalam pekerjaannya. Jika sudah seperti itu, seseorang jadi lebih santai, karena ia mengerjakan sesuatu yang benar-benar ia sukai.
Menekuni hobi agar bisa dikembangkan dalam berkarir dapat dilakukan dengan cara :
1.      Karena cinta
Jika seseorang tidak mencintai kegiatan yang ia lakukan maka ia tidak akan mau bekerja keras. Jika kita mempunyai lebih dari satu hobi maka itu adalah hal yang sangat bagus. Hubungannya dengan sukses adalah kita akan terbiasa berjuang untuk yang kita cintai, dalam pekerjaan pun bisa lebih sukses.
2.      Cari tahu
Setelah mencintai, diteruskan dengan usaha. Mencari informasi sebanyak mungkin, latihan, pelajaran, cara bikin, atau koleksinya. Dengan mengetahui berbagai macam hal yang menjadi kesenangan maka hobi akan bisa menjadi kesuksesan yang luar  biasa.
3.      Bagi waktu
Karena hobi, seseorang dapat menjadi lupa belajar, lupa makan, lupa teman, untuk itu kita perlu membuat jadwal. Jadwal diperlukan agar apa yang dikerjakan dapat dimanajemen dengan baik sesuai kegiatan yang kita lakukan.
4.      Sambar peluang
Untuk mendapatkan peluang kita bisa sering mendatangi pameran yang sesui dengan hobi kita. Atau bisa juga dari cara kita bergaul.

5.      Berani malu
Bersikap cuek dan tidak perlu takut gagal. Cuek disini adalah cuek yang positif dimana kita cuek jika diejek atau ditertawakan asalkan kita tidak memalukan jadikan ejekan sebagai motivasi dalam diri supaya kita semakin maju.
6.      Berani bisnis
Jika kita mau bekerja dari hobi, kita berani menghargai karya kita. Berani mengambil resiko dalam berbisnis. misalnya kita hobi memasak, kemudian membuka bisnis warung makan maka kita juga jangan malu dengan apa yang kita lakukan.
Jurusan yang sesuai dengan hobi :
·         Menyanyi dan bermain musik : kuliah di jurusan seni musik
·         Memasak                                 : kuliah di jurusan tata boga
·         Melukis dan memahat             : kuliah di jurusan seni rupa
·         Menulis                                    : kuliah di jurusan sastra
·         Membaca                                  : kuliah di sastra
·         Travelling                                : kuliah di jurusan pariwisata
·         Menari                                      : kuliah dijurusan seni tari
·         olahraga                                   : kuliah dijurusan keolahragaan

·       sumber : Yusuf.L.N,Syamsu(2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi press.
Sulisya,Krisna dkk.2003.Materi Bimbingan dan Konseling.Bandung:Paramita
Read Comments

ANGGOTA TNI DAN KEPOLISIAN NKRI

Anggota angkatan darat

 Anggota angkatan laut

 Anggota angkatan udara

            Anggota kepolisisan 

Sumber : Badan Pusat Statistik.2002.Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia. Jakarta : CV. NARIO SARI
Read Comments

PEKERJA KASAR, TENAGA KEBERSIHAN

·      Tenaga penjualan keliling, kebersihan dan tenaga ybdi
a.       Pendagang keliling dan pekerja ybdi
1)      Pedagang kakli lima dan keliling (makanan)
2)      Pedagang kaki lima dan keliling (bukan makanan)
3)      Pedagang dari rumah ke rumah dan melalui telepon
b.      Penyemir sepatu dan tenaga jasa lainnya dijalanan
Penyemir sepatu dan tenaga kasar jasa dijalanan lainnya
c.       Pembantu rumah tangga dan pembantu ybdi pembersih serta tukang cuci
1)      Pembantu dan pembersih rumah tangga
2)      Pembantu dan pembersih dikantor, hotel dan bangunan lainnya
3)      Tukang cuci pakaian dengan tangan dan tukang strika
d.      Pengurus gedung, pembersih jendela dan pekerja ybdi
1)      Pemelihara dan penjaga gedung
2)      Pembersih kendaraan, jendela, dan pekerja ybdi
e.       Kurir, pengantar barang, penjaga pintu dan pekerja ybdi
1)      Kurir dan pengantar paket serta barang-barang
2)      Penjaga pintu, pengawas dan pekerja ybdi
3)      Kolektor mesin penyedia uang, pembaca meteran dan pekerja ybdi
f.       Pengumpul sampah dan pekerja kasar ybdi
1)      Pengumpul sampah
2)      Tukang sapu dan pekerja ybdi
·      Pekerja kasar pertanian, perikanan dan pekerja ybdi
a.       Pekerja kasar pertanian, perikanan, pekerja kasar ybdi
1)      Buruh dan pekerja pertanian
2)      Buruh kehutanan
3)      Buruh perikanan, perburuan dan penangkapan
·      Pekerja kasar pertambangan, konstruksi, industi dan angkutan
a.       Pekerja kasar pertambangan dan bangunan
1)      Buruh pertambangan dan penggalian
2)      Buruh konstruksi dan perawatan jalanm bendungan dan bangunan sejenisnya
3)      Buruh konstruksi bangunan
b.      Pekerja kasar industri pengolahan
1)      Buruh pemasangan
2)      Buruh pengepak barang dan buruh pabrik lainnya
c.       Pekerja kasar angkutan dan tukang angkat barang
1)      Pengemudi becak dan kendaraan berpedal
2)      Pengemudi kendaraan dan peralatan yang ditarik hewan
3)      Tukang angkat barang

Sumber : Badan Pusat Statistik.2002.Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia. Jakarta : CV. NARIO SARI
Read Comments